Perbedaan rumah di Indonesia dengan di barat

3 comments
Apa sih yang membedakan rumah-rumah kaum urban Indonesia dibandingkan dengan rumah di luar negeri? Jawabannya yang paling kelihatan adalah di perletakkan dan penggunaan istilah ruang tertentu yang tidak ada di luar negeri. Ruang inilah yang dimaksud: ruang tamu, ruang tidur tamu, dapur bersih dan basah, ruang pembantu.

foto oleh seni budaya12.blogspot - rumah joglo


Lucunya meskipun gaya yang dipakai oleh rumah tersebut bisa klasik mediterranian, tropis, minimalis, art deco, dll ruangan ini selalu hadir di denahnya. Bila anda bandingkan dengan rumah di luar negeri, anda akan menyadari hanyalah Indonesia yang mempunyai nama ruang ini.

Kenapa ruang-ruang ini hadir hanya di Indonesia? Inilah yang disebut budaya. budaya lahir dari kebiasaan orang Indonesia. Mari kita bahas tentang ruang tamu terlebih dahulu. Mungkin dikarenakan masih terpengaruh tradisi, dimana masyarakat Indonesia suka berkumpul, menerima tamu yang datang sekaligus menjamunya dan memamerkan rumahnya. Kebiasaan ini bisa di lacak dari rumah-rumah tradisional dimana selalu ada yang namanya pelataran atau serambi yang khusus bertujuan menyambut tamu yang datang, dijamu dan diajak ngobrol di ruang ini.

Tidak sopan bukan secara moral di Indonesia bila ada tamu yang berkunjung, kita tidak menjamunya dengan makanan-makanan kecil ataupun minuman. Tetapi meskipun begitu kita sangat berhati-hati menerima tamu yang datang. Bila tidak dikenal dengan baik, kita tidak akan membawanya lebih jauh kedalam ruang keluarga dikarenakan masalah keamanan. Terdapat batasan yang jelas yang memisahkan ruang tamu yang bersifat semi publik dan ruang keluarga yang bersifat privat.

Kadang-kadang pembatas ini banyak bersifat semi transparan dengan penggunaan kisi-kisi kayu atau kaca supaya yang punya rumah bisa mengintip sesaat untuk mengetahui siapa yang datang bertamu. Di ruang tamu ini jugalah kebanyakan pemiliknya menghias interiornya dengan bagusnya, kalau perlu memajang barang-barang koleksinya supaya terlihat kelasnya di masyarakat. Bila tamu yang datang adalah kerabat dekat atau masih hubungan kekeluargaan, maka dengan nilai kesopanan kita, diajaklah mereka menginap. Disinilah konsep kamar tamu terbentuk.

Tidak ada namanya ruang tamu dan kamar tidur tamu untuk rumah di luar negeri apalagi di negara barat. Kebanyakan dari mereka lebih individualis dan tidak banyak menerima tamu. Bilapun ingin bertemu teman, mereka lebih suka bertemu di tempat umum seperti cafe, pub, taman, pusat komunitas, dll.

Terus kenapa kita mempunyai dapur bersih dan kotor? Sebenarnya di barat hanya mengenal namanya dapur bersih untuk sebutan dapur dikarenakan jenis makanan yang disiapkan tidaklah berbau sangat kuat seperti makanan Indonesia. Makanan yang disajikan oleh orang barat kebanyakan adalah sandwich ataupun salad dan makan ringan lainnya yang mudah disajikan dan tidak berbau kuat.

Bandingkan dengan Indonesia yang memakai banyak rempah-rempah dalam bumbunya sebagai contoh kari, rendang, soto tentu baunya bisa ke seluruh ruangan. Makanya di Indonesia dibuatlah dapur kotor ini yang mempunyai ruangan sendiri agar bau makanannya hanya di ruangan ini. Tetapi dikarenakan kita sangat ingin mengikuti barat mempunyai dapur terbuka yang bergabung dengan ruang makan dan ruang keluarga maka hadirlah pantry atau dapur bersih ini.

Kenapa ruang pembantu juga berbeda dengan konsep rumah di luar negri? Itulah hebatnya kita, bayangkan di negara barat, bila anda mempunyai pembantu berarti anda adalah kaum orang kaya atau bangsawan. Sangatlah jarang bagi kaum menengah ke bawah di negara barat mempekerjakan pembantu yang haus tinggal bersama-sama di rumah. Bisa  dibayangkan ongkosnya yang mahal yang harus dikeluarkan bagi pemilik rumah. Tentunya mereka berpikir untuk mengerjakan pekerjaan rumah sendiri.

Terus kenapa kita dibilang hebat? tentunya di Indonesia, golongan menengah pun sanggup mempunyai pembantu makanya mereka merencanakan kamar pembantu beserta wcnya dalam rumahnya. Apakah ini dikarenakan kaun urban kita sudah terbiasa hidup manja dengan dilayani pembantu untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya atau memang terlalu sibuk bekerja.

Meskipun begitu kita seharusnya merencanakan kamar pembantu beserta wcnya dengan lebih manusiawi. Kadang-kadang dikarenakan ongkos membangun yang mahal, ruang-ruang ini diperkecil luasannya sampai-sampai deperti gudang yang sempit dan tidak terasa layak untuk pembantunya bisa tidur.

Jadi bisalah kita sebut ruang tamu, ruang tidur tamu, dapur bersih dan kotor beserta r. pembantu adalah fenomena yang indonesia banget.





Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

3 comments:

  1. Wah artikelnya punya sudut pandang yang bagus nih, Keren. Emang kalo dilihat, di indonesia, rumah menengah keatas selalu dibuat terkesan minimalis, dengan semua ruangan, kamar, ruang tamu, bahkan dapur juga diisi dengan furniture dapur minimalis. Semua terlalu konsep dan pencitraan berbentuk gaya barat..

    ReplyDelete
  2. betul. sudut pandang mu menarik pak de

    ReplyDelete
  3. Di luar negeri ada juga sih kamar tidur tamu, sebutannya guestrooms. Kalau ruang tamu paling yang gak ada.

    Saya lama bertanya-tanya, orang barat itu gak buat ruang tamu karna mereka sangat individualis dan tidak mengharapkan datangnya tamu, atau malah mereka sebenarnya sangat ramah karna tamu bisa masuk rumah dan melihat isi rumah secara keseluruhan tanpa terbatasi ruang tamu. Tapi ternyata jawabannya menurut artikel di sini, mereka lebih individual ya.

    ReplyDelete